JawaPos.com – Sedih sekali melihat penampilan Jonatan Christie di babak pertama All England kemarin (11/3).
Melawan rising star Malaysia Lee Zii Jia di lapangan utama Arena Birmingham, dia tak hanya kalah. Tapi kalah telak. Skornya 15-21, 13-21, dalam laga yang hanya berdurasi 41 menit. Ini adalah kekalahan kelima dia dari enam pertandingan terakhir (lihat grafis).
Hasil tersebut langsung mengingatkan kita pada ajang Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 Februari lalu. Penampilan pemain peringkat ke-6 dunia itu hancur lebur. Dari empat pertandingan yang dia jalani, Jonatan hanya sekali menang. Padahal, di atas kertas, lawan-lawannya lebih lemah daripada dia.
Rangkaian kekalahan menyakitkan di Manila itu membuat konfidensi Jonatan ambyar. Selama dua pekan persiapan All England, dia berusaha mengembalikan kepercayaan diri. Namun, hasilnya belum seperti yang diharapkan.
’’Saya kecewa banget. Dari pertandingan di BATC, masih berasa feeling tidak enak dan auranya seperti hilang,’’ tutur Jonatan sebagaimana dilansir dari siaran pers PP PBSI.
’’Sebenarnya kemarin selama dua minggu (sebelum All England, Red) saya sebisa mungkin mengembalikan auranya, mood-nya, semangat juangnya. Karena percaya diri juga kurang ada,’’ papar dia.
Menurut dia, selama latihan, konfidensinya sedikit membaik. Namun, tiba-tiba rasa takut kembali menyerang dirinya. Dia kembali teringat rangkaian performa buruk di BATC.
’’Saya jadi berpikir, mengapa gara-gara satu pertandingan bisa berpengaruh hilangin percaya diri. Kecewa banget. Apalagi, ini turnamen sekelas All England. Seharusnya tidak seperti itu,’’ sesal pemain 22 tahun tersebut.
Kemarin Jonatan bermain tidak seperti dirinya. Dia ragu-ragu mengambil keputusan. Alhasil, banyak pilihan pukulan yang salah. Dan tentunya, unforced error berjibun. Dia sempat leading tipis-tipis pada awal game pertama. Namun, setelah disalip Lee jelang interval, konsentrasinya langsung buyar lagi.
’’Tadi sempat tidak percaya diri sehingga banyak pukulan ngambang. Sebenarnya sudah ada strategi main, lalu jadi sedikit ragu dan kebayang lagi yang kemarin,’’ ungkapnya.
Sepanjang pertandingan, pelatih tunggal putra Hendri Saputra sudah berkali-kali menekankan cara mengantisipasi pukulan Lee. Karena Lee jangkung, Jonatan diminta untuk tidak memberikan bola dalam jangkauannya. ’’Tapi, seperti saya bilang, saat keraguan timbul, permainan jadi kacau,’’ ungkap pemain yang tahun lalu sukses merebut dua gelar BWF Tour itu.
Sementara itu, Zii Jia mengatakan sangat puas akhirnya bisa mengalahkan Jonatan. Sebab, dalam empat pertandingan sebelumnya, pemain 21 tahun itu selalu kalah.
“Pembalasan dendam selalu manis!,” kata Zii Jia seperti dilansir dari surat kabar Malaysia The Star. “Sebelumnya, saya selalu kalah melawan Jonatan. Jadi, saya sangat bahagia akhirnya tampil lebih baik ketimbang dia,” tambahnya.
Kekalahan Jonatan dilengkapi dengan tumbangnya Anthony Sinisuka Ginting. Tunggal nomor tiga dunia itu kalah mengejutkan dari pemain Denmark Rasmus Gemke, 14-21, 18-21.
—
Enam Laga Terakhir Jonatan Christie
17/1 Indonesia Masters
vs Anders Antonsen (Denmark)
KALAH
14-21, 21-10, 12-21
—
12/2 Fase Grup BATC
vs Son Wan-ho (Korea)
KALAH
16-21, 25-27
—
14/2 Perempat Final BATC
vs Lanz Ralf Zafra (Filipina)
MENANG
21-11, 21-14
—
15/2 Semifinal BATC
vs Lakshya Sen (India)
KALAH
18-21, 20-22
—
16/2 Final BATC
vs Cheam June Wei (Malaysia)
KALAH
16-21, 21-17, 22-24
—
11/3 R1 All England
vs Lee Zii Jia (Malaysia)
KALAH
15-21, 13-21
"manis" - Google Berita
March 12, 2020 at 06:08PM
https://ift.tt/2U5K1CO
Akhirnya Tekuk Jonatan, Tunggal No 1 Malaysia: Pembalasan Yang Manis! - Jawa Pos
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Akhirnya Tekuk Jonatan, Tunggal No 1 Malaysia: Pembalasan Yang Manis! - Jawa Pos"
Post a Comment