Ini Juga Manis, Katakan Cinta dengan Buku - Surya

Tampak ada yang berbeda di Perpustakaan Umum Kota Surabaya pada Minggu (16/2/2020). Ruang baca perpustakaan meriah oleh dekorasi. Hari itu ada workshop parenting dan wisata buku.

Ruang baca perpustakaan yang terletak di Jalan Rungkut Asri Tengah 5-7 Surabaya itu dipenuhi dengan dekorasi nuansa merah muda. Suasananya menjadi meriah.

Jandris Fonataba, Koordinator Unit Layanan Baca Perpustakaan Rungkut mengatakan, saat itu ada kegiatan parenting dan edukasi literasi. “Itu hasil kerja sama antara Perpustakaan Rungkut dengan Smart Kids School,” ujar Jandris.

Parenting dan edukasi literasi diikuti oleh para keluarga. Agar para orang tua fokus mendapatkan materi parenting dan literasi, anak-anak mengikuti Wisata Buku. Wisata Buku dipandu oleh Woro, Juni, dan Suher. Wisata Buku diisi dengan berbagai kegiatan edutainment dari mulai membaca bebas, mendengarkan read aloud, sampai membuat prakarya secara mandiri.

Di ruang parenting dan edukasi literasi, peserta mendapatkan materi yang disampaikan Widji Lestari, psikolog dan praktisi pendidikan yang juga Tim Psikolog Puspaga DP5A Surabaya. Widji menjelaskan materi Katakan Cinta dengan Buku.

Itu adalah tentang pentingnya membacakan buku pada anak. Ada bermacam-macam manfaat yang didapatkan salah satunya membaca sebagai bonding time (memperkuat kedekatan).

Menurut Widji, membacakan buku pada anak hendaknya dilakukan konsisten setiap hari. Orang tua harus mencari waktu sebelum anak-anak tidur. Berdasarkan pengalamannya sebagai Tim Psikolog Puspaga, ada beberapa kasus pada anak salah satunya speech delay (keterlambatan bicara).

“Sekarang speech delay tidak selalu dari gangguan fisik, tetapi juga karena gangguan pola asuh. Salah satu pola asuh yang membuat speech delay yakni seringnya orang tua yang menenangkan anaknya dengan gawai. Hal itu membuat anak kurang stimulasi,” kata Widji.

Ia menambahkan, membacakan buku pada anak sejak dini juga mampu menjalin kelekatan secara emosional. Lekat secara fisik belum tentu lekat secara emosional.

Oleh karena itu, guna membangun kelekatan emosional diperlukan komunikasi aktif tidak hanya kalimat rutinitas antara orang tua dan anak. Komunikasi aktif bisa diperoleh melalui katakan cinta dengan (membacakan) buku pada anak. Itu sebabnya, dalam parenting itu dikuatkan agar orang tua menyisihkan waktu untuk membacakan buku kepada anak.

Vegasari Yuniati
Praktisi Literasi
misschic888@gmail.com

Let's block ads! (Why?)